Pages

Sabtu, 30 Juli 2011

Untitled XI

hangat. begitu tenang. ah. aku terbangun. sore hari. aku duduk diatas kasur yang lembut, selimut menutup sebagian tubuhku. angin yang berhembus dari jendela, membuatku terdiam. senyap. belum pernah aku merasa seperti ini. hampir tak ada suara.

langit kemerahan. cahayanya yang redup menerpa kulitku, menembus jendela yang teralinya tampak seperti siluet. langit begitu aneh. ada dua sisi. merah. biru tua. sesak. aku tak terbiasa dengan pemandangan seperti itu.

aku. masih terdiam. hingga aku tersentak. sejak kapan aku dewasa ? kenapa ? aku tak ingin menjadi dewasa. masa itu. aku tak ingin melaluinya. aku takut menjadi dewasa. aku takut kehilangan semuanya. masa monochrome ku. tak ada warna. yang ada hanya hitam dan putih. tapi semua tampak satu. tak ada warna. tapi senyum itu ada. tak ada warna. tapi semua itu abadi.

sejak kapan aku dewasa ? biarkan aku kembali. mungkin. aku hanya bermimpi di senja hari. karena warna nya yang kemerahan itu. membutakan mata. terlalu sakit. menyesakkan dada. mungkin. lebih baik aku tidur lagi. benamkan kepala dibantal tua. usang. hanya saja tidak berdebu. ah. memori ini. biarkan aku terlelap

0 komentar:

Posting Komentar