Pages

Jumat, 03 Juni 2011

Friend :)

"Persahabatan merupakan bentuk hubungan interpersonal umumnya dianggap lebih dekat dari asosiasi, meskipun ada berbagai derajat keintiman baik dalam persahabatan dan asosiasi. Persahabatan dan asosiasi dapat dianggap sebagai mencakup seluruh kontinum yang sama. Studi tentang persahabatan termasuk dalam bidang sosiologi, psikologi sosial, antropologi, filsafat, dan zoologi. Teori akademik Berbagai persahabatan telah diajukan, di antaranya adalah teori pertukaran sosial, teori keadilan, dialektika relasional, dan gaya lampiran"

Mengerti ? tentu saja tidak. Mari kita mendefinisikan arti kata "sahabat" secara umum. Apa sih arti sahabat itu ? judul sinetron di indosiar ? bukaan, arti dari kata "sahabat" riweh surangan. Menurut gue sahabat itu lebih dari sekedar teman yang selalu ada di setiap hari hari yang kita jalani bersama #plak

Sahabat, semua orang butuh sahabat. Bahkan di saat kalian sudah memliki pasangan, tetap saja larinya ke sahabat. Tapi, apa pernah kalian bayangkan, apa rasanya kalau tidak punya sahabat ? apa jadinya kalau tidak punya sahabat ? menyedihkan, bahkan sangat miris :|

Aku mungkin hampir merasakannya, aku bilang hampir, tapi tidak sampai ke tahap itu. Ya, karena memang, aku tidak memiliki banyak sahabat. Teman ? tentu saja aku memiliki stok teman yang banyak. Tapi apa itu sudah cukup puas ? Tidak. Teman memang sangat dibutuhkan, tapi mereka tidak ada saat dibutuhkan. Sahabat lebih dari sekedar teman, sahabat satu level dibawah saudara (teori macam apa itu). Oh ya, bagaimana dengan saudara ? hubunganku dengan saudara tidak berjalan harmonis. Bahkan aku membenci beberapa dari saudaraku ummm yah like a . . . like umm like a G6 #plakplak

"I do love my friends"

Kalimat itu aku tujukan untuk semua temanku, karena, yah aku memang menyayangi semua temanku. Bahkan ketika aku ingin masuk ke level "sahabat" ada sebuah penolakan yang seperti terjadi pada sebuah magnet yang bila kutub kutub yang sama di dekatkan maka akan terjadi tolak menolak. Ada molekul molekul yang tidak saling terikat, bahkan ketika aku ingin mengikat lebih kencang, mereka semakin berusaha untuk melepaskannya.

Aku bosan dengan semua kemunafikan teman, aku datang ke sekolah, bergabung bersama mereka, tertawa, bercanda, bermain, tapi ketika bel pulang berbunyi. Semua sunyi, mereka sudah memiliki perkumpulan masing masing, tidak menganggapku ada. Ya,seperti yang aku bilang tadi, aku merasa sedikit lagi bisa bergabung bersama yang lainnya, tapi mereka mengabaikannya. Tentu saja aku tidak bisa masuk begitu saja, aku tidak ingin menganggu mereka dengan kehadiranku. Seperti itulah temanku, aku seperti memantul mantul diruang hampa. Datang dan pergi. Aku bukan bagian dari mereka, mereka memiliki kesibukan masing masing. Hal yang sama selalu saja terjadi disekolahku, aku datang dengan tawa, bercanda, dan melupakan semua kepenatan yang sudah menggumpal. Tapi ketika bel yang sangat ku benci suaranya berbunyi, rasa yang sudah menggumpal itu perlahan mendadak membesar dan mencuat keluar. Aku benci kehidupan yang seperti itu. Tidak percaya ? lihat saja

0 komentar:

Posting Komentar