Pages

Senin, 26 September 2011

loozy III

entah harus bagaimana aku mendeskripsikanmu, yaa, banyak yang bertanya. susah. aku tak berani menjawab, karena kau tau, semua ini salah.

saat itu, senja sudah memendar. menembuskan cahayanya yang lembut masuk kedalam ruangan. Yah, ibaratkan saja itu perpustakaan. Cahaya nya menerobos rak rak buku, sehingga membuat buku buku itu terlihat kosong, seperti sebuah panjangan. cahaya kala itu begitu lembut. aku berjalan dan berhenti disudut rak, yang hampir tak tersentuh cahaya. ada satu buku, yang tergeletak. usang. seperti lama tak dibuka. aku tertarik begitu saja. covernya yang hitam dan polos, entah apa isinya. aku duduk dipinggir rak. ku buka lembaran demi lembaran. awalnya, biasa saja tak ada yang menarik. tapi, itulah sebuah buku, menarik pada pertengahan. buku itu seperti menuntun perasaan pembaca dan menarik setiap molekul otak masuk kedalamnya. aku begitu terpaku, isinya tak sebanding dengan cover hitam itu. hitam tapi menenangkan.

aku mematung, hampir tak bergerak. mataku hanya tertuju pada semua kalimat dibuku itu. hingga aku sadar, matahari sudah tergelincir, bias jingganya sudah berganti kelam. aku ingin membawa pulang, tapi, tak mungkin sudah tidak ada lagi penjaganya. mungkin aku bisa meminjamnya besok. Tapi, begitu besoknya aku mencari buku itu, dia sudah hilang. tidak ada lagi di rak saat aku pertama kali menemukannya. entahlah, mungkin ada yang meminjam. atau mungkin, ia enggan untuk aku baca. ~

Yah, itulah kau. Sosok Loozy ku, kau ada, hampir setiap hari aku melihatnmu. Tapi aneh, aku seperti menggapai kabut. Kabut itu ada, tapi, apakah kau bisa menggenggamnya ? mustahil. Kau juga seperti kabut, menenangkan sekaligus menyedihkan. tentu saja itu sakit. seperti ada lobang didadaku, taukah kau bagaimana rasanya ? haha, aku salah bertanya ~

0 komentar:

Posting Komentar