Pages

Selasa, 04 Desember 2012

Curhatan di Kamar Kos Lantai 3

Aku sudah muak dengan kalimat halus, kalimat yang seakan tertutur rapi, halah, omong kosong. Nilai saja aku. Anggap aku gila, anggap aku banci. Itu ? Tapi apa kalian tau siapa aku ? bahkan batu tidak lebih keras. Aku ini punya luka. Luka yang hanya diketahui Tuhan. Aku ini lelucon. Bahkan orang hanya terbiasa melihatku tertawa. 

Dulu tangis saban hari, kini ? tidak cukup untuk membuat mata mu basah. Dulu, aku nampak dilindungi oleh harapan harapan bangsat yang tak semestinya ada. Anggap aku bodoh, lalu ? perduli apa kalian ? aku ini berbeda, bahkan kalian jangan bangga sudah mengenalku bertahun tahun. tak berguna, aku ini berbeda. Tak akan pernah sama. Ada sosok yang mengeras hingga aku pun susah melunakkannya.

Sudah kubilang aku ini berbeda. Jangan pernah samakan lelucon mu denganku. Atau mungkin jadikan aku bahan lelucon yang lebih menarik. Aku ini suka menimbun, kalu kau tidak ingin melihat akhirnya, jangan memulai. 

Anggap aku gila, aku ini terlalu bodoh dalam mencinta. Hidup sudah tergulung, tambah cinta yang kian bergelung. Hahaha kini bilang aku gila. Lalu, perduli apa kau ? Aku ini miliarder, yang menimbun begitu banyak kalut. Kutimbun hingga hatiku turut berlutut.

- kemasukan setan kos -
 

0 komentar:

Posting Komentar